Keributan antara pelajar SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6 Jakarta akhirnya memakan korban jiwa. Alawy Y Putra (15), siswa kelas 10 SMAN 6 tewas setelah mengalami luka bacok yang menembus bagian tengah dadanya.
Kejadian tersebut berlangsung saat jam pelajaran usai. Sekitar pukul 12.15 WIB, El Farouq Hassan dan sekitar 14 rekannya berjalan dari arah SMAN 6 menuju ke arah Bulungan. Saat rombongan pelajar itu tiba di bundaran Patung Tangan, belakang Blok M Plaza, mereka tiba-tiba diserang rombongan siswa SMAN 70.
Saat itu, rombongan SMAN 6 yang berjalan dalam kelompok-kelompok kecil itu hendak menuju lokasi parkiran motor tak jauh dari lokasi kejadian, Dalam rombongan itu, kelompok kecil Farouq, Dimas, Zurah, dan Alawy berada pada posisi terdepan.
"Kami mau mengambil motor, mau ke lapangan futsal di Permata Hijau untuk latihan buat pertandingan besok di SMAN 8," terang Farouq.
Lantaran diserang tiba-tiba dengan menggunakan senjata tajam, dan kalah dalam jumlah, rombongan pelajar SMAN 6 pun kocar-kacir melarikan diri ke arah timur. Yang menjadi korban adalah rombongan kecil yang menjadi kelompok terdepan, yakni Farouq cs.
"Korban tewas satu orang atas nama A (15). Korban luka tiga orang," kata Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat Kapolres Metro Jakarta Selatan di RS Muhammadiyah, Jakarta Selatan.
Ketiga korban luka tak lain adalah Forouq yang menderita luka di jari-jari dan lengan, Dimas yang mengalami luka di pelipis, dan Zurah yang mengalami luka di lengan dan punggung. Setelah melihat Alawy yang mengalami luka bacok di dada terkapar bersimbah darah, rombongan penyerang pun melarikan diri.
Farouq dan Dimas yang dalam keadaan terluka, dibantu beberapa rekan lainnya, kemudian kembali untuk memberikan pertolongan kepada Alawy. Mereka kemudian membawa korban ke RS Muhammadiyah. Sayang, nyawa Alawy tak tertolong.
"Ada luka sobek di dada bagian kanan. Diduga karena serangan dengan senjata tajam celurit, sesuai barang bukti yang ditemukan di TKP," kata Kombes Wahyu.
Ditemani ayahnya Tauri Yusianto, jasad Alawy kemudian dibawa ke RS Fatmawati, Cilandak, untuk menjalani visum. Belum diperoleh informasi kapan jasad korban akan dibawa ke rumah duka di Jalan Mawar V Blok E 10, Ciledug Indah II, Tangsel.
Menurut AKBP Adex Judiswan Kapolsek Metro Kebayoran Baru, beberapa nama tersangka pelaku telah dikantongi polisi. Sementara itu, dari keterangan Farouq, mereka mengenal beberapa penyerang. Di antaranya, FT yang disebutnya melakukan pembacokan terhadap korban dan D, rekan FT yang ikut melakukan penyerangan.
"Mereka anak SMA 70," kata Farouq.
Kejadian tersebut berlangsung saat jam pelajaran usai. Sekitar pukul 12.15 WIB, El Farouq Hassan dan sekitar 14 rekannya berjalan dari arah SMAN 6 menuju ke arah Bulungan. Saat rombongan pelajar itu tiba di bundaran Patung Tangan, belakang Blok M Plaza, mereka tiba-tiba diserang rombongan siswa SMAN 70.
Saat itu, rombongan SMAN 6 yang berjalan dalam kelompok-kelompok kecil itu hendak menuju lokasi parkiran motor tak jauh dari lokasi kejadian, Dalam rombongan itu, kelompok kecil Farouq, Dimas, Zurah, dan Alawy berada pada posisi terdepan.
"Kami mau mengambil motor, mau ke lapangan futsal di Permata Hijau untuk latihan buat pertandingan besok di SMAN 8," terang Farouq.
Lantaran diserang tiba-tiba dengan menggunakan senjata tajam, dan kalah dalam jumlah, rombongan pelajar SMAN 6 pun kocar-kacir melarikan diri ke arah timur. Yang menjadi korban adalah rombongan kecil yang menjadi kelompok terdepan, yakni Farouq cs.
"Korban tewas satu orang atas nama A (15). Korban luka tiga orang," kata Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat Kapolres Metro Jakarta Selatan di RS Muhammadiyah, Jakarta Selatan.
Ketiga korban luka tak lain adalah Forouq yang menderita luka di jari-jari dan lengan, Dimas yang mengalami luka di pelipis, dan Zurah yang mengalami luka di lengan dan punggung. Setelah melihat Alawy yang mengalami luka bacok di dada terkapar bersimbah darah, rombongan penyerang pun melarikan diri.
Farouq dan Dimas yang dalam keadaan terluka, dibantu beberapa rekan lainnya, kemudian kembali untuk memberikan pertolongan kepada Alawy. Mereka kemudian membawa korban ke RS Muhammadiyah. Sayang, nyawa Alawy tak tertolong.
"Ada luka sobek di dada bagian kanan. Diduga karena serangan dengan senjata tajam celurit, sesuai barang bukti yang ditemukan di TKP," kata Kombes Wahyu.
Ditemani ayahnya Tauri Yusianto, jasad Alawy kemudian dibawa ke RS Fatmawati, Cilandak, untuk menjalani visum. Belum diperoleh informasi kapan jasad korban akan dibawa ke rumah duka di Jalan Mawar V Blok E 10, Ciledug Indah II, Tangsel.
Menurut AKBP Adex Judiswan Kapolsek Metro Kebayoran Baru, beberapa nama tersangka pelaku telah dikantongi polisi. Sementara itu, dari keterangan Farouq, mereka mengenal beberapa penyerang. Di antaranya, FT yang disebutnya melakukan pembacokan terhadap korban dan D, rekan FT yang ikut melakukan penyerangan.
"Mereka anak SMA 70," kata Farouq.
0 komentar:
Posting Komentar
## Terima kasih, anda telah membaca artikel pada blog ini ...
## Jangan lupa untuk meninggalkan komentar setelah membaca artikel ...
## Karena dengan komentar anda blog ini akan semakin maju di dunia internet ...