Kompas - Sejak konflik Rohingya pecah pada Juni lalu, hingga saat ini masih
ada 60.000 pengungsi yang ada di kamp, terutama di Sittwe, ibu kota
Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Mereka kesulitan pangan, pakaian, dan
obat-obatan.
Asisten Sekjen OKI, Atta El-Manan Bakhit, dalam
pertemuan dengan Menteri Kesejahteraan Sosial, Penanggulangan Bencana
dan Permukiman Kembali Myanmar, Aung Kyi, menanyakan kondisi pengungsi
Rohingya. Ia menanyakan bagaimana penanganan mereka.
Konflik komunal dan sektarian itu telah menyebabkan lebih dari 100.000 orang terkena dampak.
Menurut
Kyi, penanganan terhadap pengungsi itu terus dilakukan. Bantuan
internasional, antara lain melalui badan bantuan PBB, sudah mulai
berdatangan.
Menurut Kyi, para korban kekerasan yang masih
mendiami tenda-tenda di Sittwe, dan kota lain, yakni Maungdaw, akan
segera dipulangkan ke rumah mereka.
"Mereka secepatnya akan diajak pulang kembali ke rumahnya. Situasi sudah aman," kata Kyi.
Rencana
bantuan kemanusiaan dan pendampingan sosial akan terus dilakukan hingga
Desember 2012. Prioritasnya adalah bantuan pangan, pendidikan,
kesehatan, nutrisi, perlindungan, tempat tinggal, dan juga sarana air
bersih.
0 komentar:
Posting Komentar
## Terima kasih, anda telah membaca artikel pada blog ini ...
## Jangan lupa untuk meninggalkan komentar setelah membaca artikel ...
## Karena dengan komentar anda blog ini akan semakin maju di dunia internet ...